Tak ada jawaban yang keluar dari mulut anak itu. Matanya memandang jauh ke depan. Namun pancaran matanya mengatakan bahwa ia tak memiliki masa depan yang jelas. Ia telah kehilangan segalanya. Kedua orang tuanya telah hanyut bersama banjir. Dan satu-satunya yang kini ia miliki cumanlah sebuah rumah tak berdinding, sebuah rumah tak beratap. Matanya jauh menatap sebuah kehampaan.
Sang suster seakan mendapat pukulan yang keras dalam bathinnya. Kata-kata Yesus terdengar jelas di telinga suster itu; “Aku datang agar kamu memperoleh kepenuhan hidup.” Namun......apakah anak ini memperoleh kehidupan yang penuh?? Suatu kepenuhan dalam kehampaan?? Dalam kebisuannya, anak itu seakan berkata; “Aku butuh uluran tanganmu.”
Suster itu bertanya keras; “Yesus, apakah Engkaupun datang untuk anak yang malang ini?? Dan apakah yang harus aku perbuat???”
Peristiwa ini ternyata menjadi awal pertobatan suster tersebut, yang selanjutnya mengabdikan diri untuk hidup bersama kaum miskin, membantu mereka untuk bangun dan membantu diri sendiri.
-----------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment yach...